Selasa, 30 September 2014

U

Ketika semua orang fokus pada dunianya akupun fokus pada duniaku, dimana yang didalamnya hanya ada kamu, kamu, kamu, dan kamu.

Entah harus sebanyak apa dan sesering apa aku menyebut namamu dalam doaku. Entah mengapa aku menjadi orang yang terlihat bodoh dihadapan teman-temanku dan orang banyak padahal tidak seperti itu nyatanya.

Kamu begitu lugu dan mudah dirangkai apabila hanya sedang bersamaku, namun kamu begitu angkuh dan seakan-akan tak peduli apabila dihadapan orang banyak. Entah apa yang ada diotakmu sehingga kamu bisa berubah-ubah seperti itu.

Entah karena duniaku, duniamu atau hal-hal yang tak pernah ku duga.

Aku selalu merindukan hadirmu disini, dimana kita selalu bersama dalam kebahagiaan. Aku tahu, kamu bukanlah sosok yang mudah ditebak, namun tak ada salahnya apabila aku selalu menerka-nerka apa yang ada diotakmu selama ini.

Kamu selalu bisa memposisikan apa adanya dirimu, kamu selalu membuatku bahagia dengan caramu, kamu selalu memberikan hal-hal tersirat untukku, kamu selalu tahu bagaimana membuatku nyaman denganmu. Hanya aku dan kamu yang dapat merasakannya. Maka dari itu, aku tak pernah peduli dengan apa omongan oranglain yang selalu ingin membuatku memikirkan yang bukan-bukan.

Aku begitu bahagia bisa mendapatkanmu dan menjadikanmu satu-satunya yang kupunya. Walaupun banyak orang diluar sana yang mengganggapku tak pantas untuk disampingmu, namun aku percaya, semua yang kau lakukan bukanlah semata-mata untuk kebahagiaanmu, tapi, untuk kebahagiaanku juga.

For ma future.

Selasa, 25 Maret 2014

Kehilangan

Kehilangan, bicara tentang kehilangan, siapa sih di dunia ini yang gak takut sama yang namanya “kehilangan”? Gue rasa, bukan gue doang yang takut kehilangan, tapi, kayaknya semua makhluk dimuka bumi ini takut sama satu kata itu, bukan takut sama katanya, tapi takut sama kejadian si kata itu.
Entah apa yang dirasa saat ketakutan itu datang secara tiba-tiba, entah apa yang bakal dilakuin saat ketakutan itu benar-benar datang, dan entah apa pula yang akan terjadi selanjutnya saat ketakutan itu telah berlalu. Semua ada ditangan Allah, semua rahasia Allah, gak ada satu orangpun yang tau kapan ketakutan itu datang. Ya, benar, semua adalah rahasia sang pencipta.
Siapa sih yang mau kehilangan? Apalagi kehilangan orang-orang yang kita cintai. Iya, bukan? Kadang kala, gue sendiri ngerasa betapa gak enaknya didatangin kehilangan itu, betapa sedihnya didatangin kehilangan itu. Siapa yang tau kehilangan itu bakal terjadi kapan, dimana, lagi ngapain, sama siapa dan apapun itu? Gak akan ada yang tau.
Pernah sekali gue didatangin sama ketakutan yang amat-sangat gue takutin, ya rasanya emang gak karuan. Tapi, gue mikir, mungkin ini salah gue, mungkin ini karena faktor dia, mungkin ini karena orang ketiga, mungkin ini karena, mungkin ini karena, mungkin ini karena dan mungkin, mungkin, mungkin. Gue gak tau pasti, tapi yang jelas saat kehilangan itu datang rasanya keren abis! Gak ada yang bisa nandingin, suer.
Gue rasa kehilangan itu satu hal yang gue benci didunia ini. Kenapa? Karena gue mikir, kenapa harus ada pertemuan kalau harus ada perpisahan? Kenapa harus ada mendapatkan kalau harus ada melepaskan? Kenapa harus ada perjuangan kalau harus ada sia-sia? Tapi, gue belajar tentang kehilangan, dari surah Al-Baqarah: 216. “... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”, dan quotes “Jika ia yang kamu cinta lebih bahagia tanpa adanya dirimu, apakah kamu mau meninggalkannya? Susah memang, namun bukan berarti tak bisa. Toh, esensi meninggalkan dan ditinggalkan adalah ‘berbahagia tanpa’, bukan ‘bersedih dengan’.”
Kadang kala, rasa takut akan kehilangan itu selalu ada di dekat gue. Entah takut kehilangan teman, sahabat, keluarga, orang-orang terdekat, dsb. To be honest, gue sekarang lagi dihantui dengan rasa takut itu. Entah kenapa dan karena siapa. And, finally, gue mikir semua yang Allah kasih ke gue itu cuma titipan, cuma titipan, gak kurang dan gak lebih. Boleh jadi gue sekarang bisa memiliki, tapi siapa yang tau kapan bakal kehilangan? Kalau kata doi sih, back to basic and let it flow aja. Semua pasti ada jalannya, kok. Jadi, tenang aja. Tapi, kasih bumbu juga dengan terus berdo’a dan terus berusaha.